[TRAVEL] Liburan di Mataram, Lombok (1) - Lombok Marathon

Hai...
Akhirnya mulai nge-blog lagi. Sebenarnya aku sudah lama punya blog, tapi aku lupa password blog yang lama hahaha... Jadilah buat blog baru lagi. Dan postingan pertamaku adalah liburan di Lombok. 

Bulan Januari 2018 kemarin aku pergi ke Lombok, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Selain liburan, aku juga ikut Lombok Marathon 2017. Aku ga mau bahas terlalu banyak tentang Lombok Marathon karena terlalu MENGECEWAKAN. Haha... Ohya, kenapa Lombok Marathon 2017 baru diselenggarakan tahun 2018? Jadi kalau kalian ingat akhir tahun 2017 kemarin terjadi erupsi Gunung Agung. Memang Gunung Agung nya di Bali, tapi imbas erupsinya berdampak pada penutupan bandara Ngurah Rai dan buka tutup bandara di Lombok Intenational Airport. Akibatnya Lombok Marathon yang semestinya digelar pada 3 Desember 2017 diundur menjadi 28 Januari 2018. 

Lombok Marathon ini terdiri atas empat kategori, yakni 42 kilometer, 21 kilometer, 10 kilometer dan 5 kilometer. Untuk lari 42 K dan 21 K startnya di Pantai Senggigi, Lombok Barat. Sedangkan, 10 K dan 5 K start di kota tua Ampenan, Kota Mataram. Aku ikut kategori 21 kilometer, jadi aku bersama teman-temanku menginap di sekitar Senggigi supaya dekat dengan garis start.


Untuk pemilihan rute di Lombok Marathon ini menurutku sangat tidak menarik dan masih kalah jika dibandingkan dengan rute Bali Marathon. Seharusnya rutenya bisa menarik jika finishnya di Senggigi karena pelari bisa menikmati pemandangan Danau Senggigi sambil menuju garis finish. Tetapi Senggigi justru dipilih sebagai tempat start dimana pukul 05.00 WITA itu masih gelap dan tidak terlihat pemandangan apapun. Finish dipaksakan di daerah Pejanggik dimana terdapat kantor Gubenur Nusa Tenggara Barat, lokasinya berada di tengah kota dan kurang menarik. Rute banyak melewati jalan raya dan banyak kendaraan lalu lalang sehingga polusi sangat terasa. Berbeda dengan Bali Marathon yang banyak dilewatkan jalan kampung dan pemukiman warga. Untuk dukungan dari warga setempat juga tidak terlalu banyak. Kalau di Bali Marathon kemarin ramai anak sekolah memberi semangat di sepanjang jalan. Ada pertunjukan seni setempat juga. Kalau Lombok Marathon baru ramai di daerah Ampenan, tapi tidak semeriah Bali Marathon.





Foto waktu Bali Marathon 2017. Photo Credit: @kholikaholic Rungrapher

 Medali Lombok Marathon 2017

Finisher Tee Lombok Marathon 2017.

Kaos Finisher Lombok Marathon juga kurang memuaskan. Desainnya agak norak dan bahannya lebih mirip kaos partai. Belum lagi kericuhan yang terjadi saat pembagian medali dan kaos finisher yang menjadikan Lombok Marathon 2017 ini sebagai event lari terburuk sepanjang perjalanan di dunia perlarian yang aku ikuti. Padahal ini event tourism kelas internasional yang diikuti pelari-pelari dari berbagai negara. Biaya registrasi Lombok Marathon 2017 yang harus dibayar peserta sebesar:
5K • IDR.150/350rb • 
10K • IDR.250/450rb • 
21K • IDR.400/650rb • 
42K Single • IDR.500/750rb • 
42K Ekiden • IDR.1,8/2jt • (4 org) 



Dengan biaya pendaftaran yang cukup mahal seharusnya peserta layak untuk mendapat layanan lebih baik daripada kemarin. Semoga Lombok Marathon 2018 nanti lebih baik penyelenggaraannya. Karena peserta tidak hanya dari Indonesia, jadi mempertaruhkan nama Indonesia di mata pelari internasional.

Yang tetap seru di Lombok Marathon 2017 adalah adanya supporter dari running community setempat. Ya, seperti di Jakarta Mandiri Marathon, jelang garis finish ada para pelari dari berbagai komunitas lari yang memberi semangat para peserta agar bisa segera mencapai garis finish.

Tonton video lengkapnya di VLOG aku ya...






Comments

Popular Posts